image via : weheartit.com |
Saat musim hujan, salah satu benda yang paling dicari adalah payung. Upss, tapi bukan hanya saat musim hujan, saat panas pun payung berfungsi melindungi penggunanya dari sengatan matahari. Seperti apa sejarah keberadaan payung? Cek disini ya!
Sekitar 3500 tahun yang lalu, payung mulai dikenal dalam bentuk yang sederhana di Tiongkok, Cina. Payung, pada masa itu, selain digunakan sebagai pelindung panas dan hujan, juga digunakan sebagai atribut upacara kenegaraan. Selain di Cina, penggunaan payung juga ditemukan di daerah lain, seperti Mesir, Syria, dan Yunani, yang dibuktikan lewat artefak dan karya seni kuno.
Seiring berjalannya waktu dan kencangnya arus pertukaran budaya dengan negara asing, penggunaan payung menjelajah wilayah Eropa. Uniknya, di daerah ini, payung juga digunakan atribut fashion, selain sebagai pelindung. Para raja Perancis dan Inggris, menggunakan payung dalam pesta dan upacara penikahan. Peran payung pun naik pangkat, yaitu untuk melindungi raja dan jenazah yang akan dimakamkan.
Masih di Eropa, payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok untuk kaum perempuan. Beruntung, seorang pengembara dan penulis pria bernama Jonas Hanway, mempergunakan payung di depan masyarakat umum Inggris. Awalnya, ia sempat diolok-olok oleh masyarakat setempat karena tindakannya ini. Namun, makin banyak pria yang terpengaruh kebiasaannya memakai payung dan payung pun semakin populer. Bahkan, para laki-laki menggunakan sebutan “hanway” yang berasal dari nama belakang Jonas, untuk menyebut payung. Hingga di tahun 1830, toko payung pertama, James Smith and Sons, berdiri di kota Inggris. Toko ini bisa ditemui di 53 New Oxford Street, London dan masih berdiri hingga hari ini.
Mengetahui asal-usul sejarah berbagai hal memang menarik. Di blog ini anda juga bisa membaca tentang asal-muasal dibuatnya kantong kecil di bagian depan celana jeans dan cerita pizza yang ternyata memiliki cita rasa sesuai dengan daerah asalnya.
Masih di Eropa, payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok untuk kaum perempuan. Beruntung, seorang pengembara dan penulis pria bernama Jonas Hanway, mempergunakan payung di depan masyarakat umum Inggris. Awalnya, ia sempat diolok-olok oleh masyarakat setempat karena tindakannya ini. Namun, makin banyak pria yang terpengaruh kebiasaannya memakai payung dan payung pun semakin populer. Bahkan, para laki-laki menggunakan sebutan “hanway” yang berasal dari nama belakang Jonas, untuk menyebut payung. Hingga di tahun 1830, toko payung pertama, James Smith and Sons, berdiri di kota Inggris. Toko ini bisa ditemui di 53 New Oxford Street, London dan masih berdiri hingga hari ini.
Mengetahui asal-usul sejarah berbagai hal memang menarik. Di blog ini anda juga bisa membaca tentang asal-muasal dibuatnya kantong kecil di bagian depan celana jeans dan cerita pizza yang ternyata memiliki cita rasa sesuai dengan daerah asalnya.
No comments:
Post a Comment